- Back to Home »
- Sejarah Indonesia »
- praaksara
Posted by : Unknown
Rabu, 02 April 2014
Masa Pra Aksara di Indonesia
A. Pengertian Masa
Pra Aksara
Pra
Aksara atau Pra Sejarah atau Nirleka ( nir : tidak ada, leka : tulisan ).
adalah
istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah
yang
tertulis belum tersedia, dengan kata lain Masa Pra aksara berarti jaman
sebelum
ditemuklan tertulis /jaman sebelum manusia mengenal tulisan.
Masa
berakhirnya jaman pra aksara tidak sama di masing masing wilayah,
misalnya
di Mesir Kuno 3000 tahun sebelum masehi sudah ditemukan peninggalan
tertulis
berupa huruf hierogliph, sedangkan di Indonesia peninggalan tertulis
tertua
yang ditemukan adlah prasasti yupa peninggalan kerajaan Hindu Kutai
pada
abad ke 5 atau sekitar tahun 400 an Masehi.
Denagn
tidak adanya peninggalan tertulis, maka sumber untuk mengungkap
keberadaannya
berupa peninggalan – peninggalan antara lain fosil, artefak.
- Fosil,
merupakan sisa sisa makhluk hidup yang telah membatu karena
tertimbun
dalam tanah
selama berjuta tahun. Fosil bisa berupa kerangka manusia,
hewan
ataupun tumbuh tumbuhan.
2.Artefak, merupakan benda benda
perlengkapan hidup manusia purba yang masih tersisa,
seperti
: dolmen, kjoken modinger,kapak perunggu, kapak batu dll
Kurun
waktu berlangsungnya sangat lama yaitu sejak manusia belum mengenal
tulisan
sampai
mengenal tulisan. hal ini untuk mesing – masing bangsa tidak sama untuk
bangsa
indonesia jaman pra aksara berakhir sekitar tahun 400 masehi atau abad ke 5.
Pembabakan
/ periodisasi masa pra aksara meliputi :
1. Berdasarkan
ilmu Geologi meliputi :
1. Jaman
Arkeozoikum ( ± 2500 juta tahun yang lalu )
2. Jaman
Paleozoikum ( ± 340 juta tahun )
3. Jaman
Mesozoikum ( 251 – 65 juta tahun )
4. Jaman
Neozoikum ( 60 juta tahun )
2. Berdasarkan
teknologi yang di hasilkan meliputi :
a. Jaman
Batu yang terbagi menjadi :
1. Jaman
Batu Tua ( paleolithikum )
2. Jaman
Batu Madya ( Mesolithikum )
3. Jaman
Batu Baru ( Neolithikum )
4. Jaman
Batu Besar ( Megalithikum )
b. Jaman
Logam yang terbagi menjadi :
1. Jaman
Perunggu
2. Jaman
Tembaga
3. Jaman
Besi
B. Jenis – Jenis Manusia Indonesia Yang Hidup
Pada Masa Pra Aksara
1. Megantropus
paleojavanicus
diketemukan
didaerah sangiran solo oleh Von Konigswald tahun 1936.
2. Pithekantropus Mojokertensis
Ditemukan
di daerah perning Mojokerto oleh Cokro Handoyo tahun 1936.
3. Pithekantropus
Erectus
Ditemukan
didaerah Trinil lembah Bengawan Solo Ngawi oleh Eugine Duboise tahu 1890.
4. Homo
Soloensis
ditemukan
di lembah Bengawan Solo di Ngandong oleh Ter Haar dan Ir. Openoreth tahun 1931
– 1934.
5. Homo
Wajakensis
Ditemukan
di daerah Wajak Tulungagung oleh Van Reischoten tahun 1889.
Ciri –
ciri Manusia Pra Aksara :
Meganthropus
Palaeo Jaavanicus
|
Pithe Canthropus
Erectus
|
Homo
|
- Berbadan tegap
dengan tonjolan di belakang kepala
- Bertulang pipi
tebal
- Tidak berdagu
- Gigi dan rahang
besar dan kuat
|
- Tinggi tubuhnya
165 – 180 cm
- Berbadan tegap
- Hidung lebar tidak
berdagu
- Volumea otak
antara 750 cc – 1300 cc
|
- Tinggi tubuh
sekitar 130 – 210 cm
- Otot kenyal, gigi
dan rahang sudah menyusut
- sudah merdagu
- Volume otak 1000 –
1300 cc
|
1.
di Indonesia ditemukan fosil manusia purba terbanyak di dunia
ini dan fosil manusia purba
2.
tertua juga ditemukan di Indonesia yang ditemukan di sekitar
lembah bengawan Solo kabupaten Sragen.
3.
Sragen telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai "World
Heritage" atau Warisan Dunia.
4.
Indonesia merupakan surga bagi penelitian kehidupan manusia
purba, karena fosil yang ditemukan
5.
di Indonesia paling banyak jenisnya.
C. Perkembangan corak kehidupan
dan peralatan yang digunakan manusia purba dibagi menjadi
4 tahap :
1. Masa
berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
corak
kehidupan :
· Nomaden
( berpindah – pindah )
· Kebutuhan
hidup tergantung pada alam
Peralatan
yang digunakan :
· Kapak
berimbas
· Kapak
penetak
· Kapak
genggam
2. Masa
Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan
Corak
kehidupan :
· Bertempat
tinggal di gua – gua ( setengah menetap )
· Sudah
mengenal api
· Sudah
mengenal bertanam sederhana
Peralataan
yang digunakan :
· Kapak
berimbas
· Kapak
penetak
· Kapak
genggam
· Peralatan
serpih
· Peralatan
dari tulang
3. Masa
bercocok tanam
Ø Sudah mampu mengatur dan
memanfaatkan sumber daya alam
Ø Sudah mampu menghasilkan
makanan sendiri
Ø Sudah mulai hidup menetapSudah
mengenal sistem gotong royong
Peralatan
yang digunakan :
Beliung
: Kapak batu, mata anak panah, mata tombak, gerabah
Beliung
persegi > batu yang sudah dihaluskan pada sisi - sisinya
4. Masa
Perundagian
Corak
kehidupan pada masa perundagian
Ø Manusia terbagi dalam kelompok
– kelompok yang memiliki ketrampilan
Ø Manusia membangun tempat
pemujaan dari batu – batu besar.
Peralatan
yang digunakan :
Ø Kapak perunggu ( kapak corong,
kapak sepatu ), nekara, moko, peralatan upacara manik – manik dll.
D. Sistem Kepercayaan dan
Peninggalan – Peninggalan kebudayaan pada masa perundagian :
1. Sistem
kepercayaan a.l.
· Anismisme
Yaitu
kepercayaan kepada nenek moyang terhadap roh ( jiwa ) nenek moyang yaang
telah
meninggal
dan masih berpengaruh terhadap kehidupan di dunia.
· Dinamisme
Yaitu
paham kepercayaan terhadap benda – benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib
· Totemisme
Yaitu
paham kepercayaaan yang menganggap suci / memiliki kekuatan supranatural
roh
binatang tertentu seperti harimau, sapi, ular, dan kucing.
· Shamamisme
Yaitu
paham pemujaan terhadap pelaksana upacara ritual, misal dukun / kepala suku
2. Bentuk
bangunan masa perundagian
· Menhir
Yaitu
tiang batu sebagai tugu peringatan kepada arwah nenek moyang
· Dolmen
Yaitu
meja batu tempat meletakkan sesaji
· Peti
kubur batu
Yaitu
Lempengan batu besar berbentuk kotak persegi panjang sebagai peti jenasah
· Sarkofagus
Yaitu
Bangunan batu besar berbentuk seperti mangkuk sepasang sebagai peti jenasah
· Patung
nenek moyang
yaitu
bangunan berbentuk arca bagian kepala sebagai lambang nenek moyang
· Punden
berundah
Yaitu
Susunan batu bertingkat menyerupai candi sebagai upacara pemujaan
· Waruga
yaitu
Peti kubur batu berukuran kecil berbentuk kubus dan memiliki tutup dari
lempengan
batu lebar
E. Persebaran
Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Penduduk
yang berasal dari daratan Asia terutama dari Yunan atau lembah sungai Nekong
(
cina ) dan lembah sungai Salwen ( India ) inilah yang di sebut sebagai asal
mula
nenek
moyang Bangsa Indonesia.
Nenek
moyang bangsa Indonesia yang menetap di Nusantara disebut suku
bangsa
Melayu
Indonesia
dari
rumpun bagsa Indonesia, kemudian berdasarkan proses menetapnya dibedakan
menjadi
dua yaitu bangsa melayu Tua ( proto melayu ) dan bangsa melayu muda
(
deutro melayu ).
Pages
Diberdayakan oleh Blogger.